Habbatus Sauda aka The Black Seed

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Sesungguhnya Habbatus Sauda’ ini adalah obat dari segala penyakit, kecuali as-Saam”. Aku berkata (Perawi hadits ini, yakni Kholid bin Sa’ad): “apa itu as-Saam?” dijawab (yakni oleh Ibnu Abi Atiq): “Kematian”. [HR. Bukhori ]

Jintan hitam (the Black Seed) adalah ubat alami telah digunakan sejak dulu. Mulanya ini digunakan oleh orang­-orang Parsi dalam masakan dan ubat­-ubatan mereka. Jintan hitam adalah herbal yang berasal dari kawasan Mediteranean, namun kini ia juga ditanam di Afrika Utara dan sebagiannya di Asia seperti India.Jintan hitam diperoleh dari bijinya. Pokoknya mengeluarkan bunga berwarna ungu muda atau putih.
Buahnya berbentuk kapsul yang mengandung banyak biji kecil berwarna putih dan berbentuk trigonal. Setelah matang kapsulnya terbuka dan biji­-biji ini akan berubah menjadi hitam. Minyak dari jintan hitam ini dijumpai dalam makam Fir’aun yang terkenal, Tuthankamen. Ia juga digunakan oleh Cleopatra untuk kesihatan dan kecantikannya.

Jintan hitam atau Habbatus sauda atau bahasa ilmiahnya Nigella Sativa telah digunakan di banyak negara Timur Tengah untuk pengubatan alami selama lebih dari 2000 tahun. Ahli pengobatan Islam yang terkenal, Ibnu Sina didalam bukunya menyatakan bahwa jintan hitam dapat digunakan untuk meningkatkan metabolisme dan meningkatkan semangat. Jintan hitam juga dikenal sebagai BRM (Biological response Modifier) kerana di barat ada penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrak dari bijinya bersifat toksik kepada sel kanser.Sejak tahun 1960 terdapat lebih dari 200 studi di berbagai universiti berbagai negara yang telah menemukan manfaat luar biasa dari habbatus sauda ini.

Menurut beberapa hasil penelitian, Habbatus Sauda memiliki khasiat dengan izin Allah:-

1. Menguatkan immunity system pada diri manusia.
2. Melawan & menghancurkan sel­-sel kanser/tumor.
3. Mengubati reumatik, peradangan serta infeksi.
4. Jika digoreng & dibakar kemudian dicium terus­ menerus dapat mengeliminasi gas (dalam) perut.
5. Membunuh cacing­-cacing parasit jika dimakan sebelum makan pagi.
6. Minyaknya bermanfaat untuk menyembuhkan gigitan ular, juga bengkak di dubur dan tahi lalat.
7. Menghilangkan sesak nafas & sejenis kesulitan nafas, melonggarkan penyumbatan akibat kahak.
8. Melancarkan haidh yang tersekat.
9. Jika dibalutkan, bermanfaat untuk menyembuhkan pening yang parah.
10. Apabila dimasak dengan cuka bersama kayu pinus dan kemudian dibuat untuk berkumur, maka hal itu akan menghilangkan sakit gigi yang disebabkan sensitif terhadap dingin.
11. Jika diminum, biji ini akan melancarkan kencing, haidh dan ASI.
12. Menyembuhkan gigitan Labah-­labah.
13. Bila dibakar, asapnya dapat mengusir serangga.
14. Menghilangkan sendawa asam yang berasal dari kahak dan melancholia (gangguan yang disebabkan kesedihan yang terus­ menerus/depresi sehingga merusak bagian empedu).
15. Menghilangkan Kusta.
16. Jika ditumbuk dan dicampur dengan madu dan air hangat dapat menghancurkan batu karang (memperlancar air seni).
17. Apabila digoreng dan dicium terus ­menerus dan dicampur dengan cuka dapat menyembuhkan jerawat dan kudis serta menghilangkan peradangan yang lebih kronis dari jerawat (tumor).
18. Jika digoreng tanpa minyak dan ditumbuk serta dicampur dengan minyak zaitun kemudian dititiskan ke dalam hidung 3 titis akan menyembuhkan selsema yang disertai bersin-bersin.
19. Jika dibakar dan dicampur dengan lilin dan minyak inai/henna atau minyak bunga iris serta dilumurkan pada luka yg bernanah dan membusuk yang keluar di betis setelah dibersihkan dengan cuka, maka akan dapat menghilangkannya.
20. Bermanfaat untuk menyembuhkan bekas gigitan anjing (Rabies) dan aman dari kematian akibat rabies.
21. Jika diminum akan bermanfaat bagi hemiplegia (semiparalysis/lumpuh separuh).
22. Jika enzoat (celak persia) dicampur dengan air & dilumurkan ke lingkaran dubur (lobang dubur/anus) dan juga diminum dengan dos sekitar 25 gr akan menyembuhkan Buasir.
23. Jika disedut melalui hidung akan bermanfaat menghentikan air yang keluar pada mata.

Dan kewajipan kita adalah berikhtiar dalam mencari ubat dalam usaha yang maksima. Dalam usaha mengubati penyakit, kita harus memperhatikan 2 hal:

Pertama, bahwa ubat dan dokter hanya saranan kesembuhan, sedangkan yang benar-benar menyembuhkan adalah Allah swt.

Kedua, ikhtiar tersebut tidak boleh dilakukan dengan cara­-cara yang haram dan syirik. Yang haram ini seperti; berubat dengan menggunakan ubat yang terlarang atau barang­-barang yang haram, karena Allah tidak menjadikan penyembuhan dari barang yang haram. Dan tidak boleh pula berubat dengan hal­-hal yang syirik, seperti pengubatan alternatif dengan cara mendatangi dukun, tukang sihir, paranormal, orang pintar, menggunakan jin, pengubatan jarak jauh atau yang semisalnya yang tidak sesuai dengan syari’at, sehingga dapat mengakibatkan jatuh ke dalam syirik dan dosa besar yang paling besar.

Dari Jabir radhiyallahu `anhu, Rasululloh Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda : “Setiap penyakit itu pasti ada ubatnya. Oleh karena itu, barang siapa yang tepat dalam melakukan pengubatan suatu penyakit, maka dengan izin Allah `Azza wa Jalla dia akan sembuh.” [HR. Muslim]